Meraih Master of International Health di Negeri Kincir Angin
Amsterdam, The Netherlands (2/7) – Saya adalah seorang dokter gigi lulusan tahun 2018 dari Universitas Padjadjaran, Bandung yang sedang menempuh pendidikan magister kesehatan internasional di KIT Royal Tropical Institute-Vrije Universiteit, Amsterdam dengan beasiswa dari Belanda. Setelah menyandang gelar dokter gigi (drg.) pada bulan November 2018, persiapan untuk mengejar mimpi saya meraih Pendidikan lanjut di Eropa langsung dilakukan; dimulai dari ujian IELTS (The International English Language Testing System), menyusun pernyataan motivasi, dan lainnya. Pilihan saya terhadap Pendidikan lanjut di Eropa dengan beasiswa adalah berdasarkan pertimbangan bahwa selain investasi Pendidikan untuk pengembangan diri di masa yang akan datang, dukungan finansial yang diberikan beasiswa adalah sebanding dengan saya bekerja sebagai dokter gigi.
Setibanya di Amsterdam pada tanggal 8 September 2019, saya dijemput oleh seorang bapak senior orang Indonesia yang baik hati dan beliau mengantarkan saya ke apartemen yang sudah pihak beasiswa persiapkan. Dikarenakan uang bulanan beasiswa baru akan cair di minggu selanjutnya, saya dibantu oleh bapak tersebut dalam membeli kebutuhan sehari-hari pada hari itu dan beliau mentraktir saya sarapan. Semoga kebaikannya diberkahi oleh Allah SWT.
Di hari pertama perkuliahan, saya langsung diberikan penjelasan detil mengenai perkuliahan Master of International Health (MIH). Empat bulan pertama MIH merupakan kuliah inti yang kami sebut sebagai Netherlands Course on Global Health and Tropical Medicine (NTC). Gambaran kurikulumnya meliputi Social Determinants of Health, Health Needs and Responses, Basic Research Methods, dan Health Systems. Setelah lulus dari kuliah inti, kami dapat memilih kuliah lanjutan berdasarkan fokus dan peminatan. Hal inilah yang membedakan MIH dengan Master of Public Health (MPH). Dikarenakan motivasi saya memilih MIH adalah menciptakan terobosan pada sistem kesehatan untuk pembangunan Indonesia berdasarkan kaca mata internasional, bagaimana cara mengadopsi dengan benar kebijakan kesehatan di negara maju, dan merefleksikan situasi negara berkembang lainnya di dunia, pilihan kuliah lanjutan saya tertuju pada Health Policy and Financing, Control of Communicable and Non-communicable diseases, Epidemiological practice, Qualitative Research Methods, Human Resources of Health, dan Rebuilding Disrupted Health System. Kuliah lanjutan ini dapat dijalankan beriringan dengan penelitian master thesis.
Seiring dengan waktu, tentunya banyak sekali tekanan dalam proses perkuliahan ini yang terkadang menyebabkan stress. Namun, kondisi tersebut dapat dinetralisir dengan berjalan-jalan menyusuri kanal Amsterdam yang indah. Pemandangan bangunan tengah kota dengan arsitektur klasik dan menarik membuat saya sangat nyaman berkuliah disini. Sebagai hasilnya, motivasi dan semangat membangun kesehatan Indonesia melalui proses kuliah ini kembali “on fire”.
Akhir kata, pada hari ini saya sudah hampir pada akhir penyusunan master thesis dengan harapan setelah lulus dapat berkontribusi di lahan yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi bangsa dan negara Indonesia. Semoga tulisan saya dapat memberikan inspirasi bagi kita semua.
Penulis : drg. Mochamad Nur Ramadhani (Anggota PDGI Cimahi)
Foto : drg. Mochamad Nur Ramadhani (Anggota PDGI Cimahi)